Home | Looking for something? Sign In | New here? Sign Up | Log out

Selasa, 17 Mei 2011

Home » » 10 Raja yang Menyimpang

10 Raja yang Menyimpang

Selasa, 17 Mei 2011
Tidak seperti masa lalu, sekarang kita memiliki kesempatan untuk memilih gubernur kita sendiri. Kita mengikuti kampanye saat mereka menunjukkan bagaimana bijaksananya mereka. Karena yang paling bijkasana yang akan jadi pilihan kita. Di pemerintahan monarki orang tidak bisa memilih, siapapun yang lahir dari keluarga kerajaan bisa menjadi raja berikutnya. Terkadang raja yang terpilih merupakan seorang yang pintar, namun terkadang juga seorang raja yang gila/aneh. Berikut daftar 10 raja-raja yang aneh:

1. Justin II

Justin II adalah keponakan dari Justinian I. Justin II terkenal karena takhta berodanya dan gigitannya yang menyakiti semua orang di istana. Pada hari-hari terakhir sebagai Kaisar, dia memerintahkan kelompok musik untuk bermain sepanjang waktu untuk menenangkan pikirannya.

2. Ibrahim I

Ibrahim I adalah Sultan di Kekaisaran Ottoman yang hanya berkuasa 8 tahun [1640-1648]. Tapi, berkuasa sebentar bukan berarti tak punya waktu untuk memupuk popularitas. Ibrahim I mampu membuat dirinya terkenal berkat obsesinya pada wanita gembrot. Ia kerap memerintahkan orang-orangnya untuk mencari wanita paling gemuk di dunia. Dan yang paling dicintainya adalah seorang wanita yang memiliki berat sekitar £330. Ia memanggil wanita itu dengan panggilan sayang “Sepotong Gula.” Saking cintanya, ia memberi wanita itu pension pemerintah dan menjulukinya Gubernur Jenderal Damaskus.

3. Nebukadnezar

Nebukadnezar, raja Babilonia [605 SM-582 SM] ini dikenal karena karya monumentalnya: Taman Gantung Babilonia. Tetapi, mungkin tidak banyak yang tahu bahwa ia pernah di padang gurun selama beberapa tahun. Menurut legenda, setelah bertahun-tahun mengkonstruksi Taman Gantung Babilonia, ia merasa tersanjung oleh Tuhan sehingga ia menghabiskan 7 tahun tinggal di alam bebas. Ia membayangkan dirinya sebagai seekor kambing, makan rumput bersama sapi. Setelah akal warasnya pulih, ia pun kembali ke istana.

4. Ludwig II dari Bavaria

Ludwig II menguasai Bavaria mulai 1845 hingga 1886. Ia terkenal karena gayanya yang eksentrik dalam mengatur pemerintahan dan animonya pada seni. Ia dikabarkan menderita penyakit mental, tetapi itu tidak pernah terbukti. Namun, ia pernah berkata pada dirinya sendiri: “Aku ingin tetap menjadi teka-teki yang kekal bagi diriku sendiri dan orang lain.” Dan kematiannya pun menyisakan misteri, sementara obsesinya untuk membangun istana fantasi nan mahal tidak terwujud. Ironisnya, kastil-kastilnya saat ini menjadi objek wisata yang menguntungkan.

5. Caligula

2 tahun pertama dalam pemerintahannya, Caligula dikenal sebagai kaisar moderat. Tapi, ia kemudian gila. Ia kejam, menyukai penyimpangan seksual, boros, bermewah-mewah dan tiran. Bahkan, ia berani mengklaim dirinya sebagai Tuhan. Ia mulai tampil dengan pakaian seperti dewa dan memperkenalkan dirinya sebagai Jupiter dalam acara-acara publik atau ketika ia menandatangani dokumen. Akhirnya, ia menghapus dewa-dewa kepercayaan Romawi dan menetapkan dirinya sebagai tuhan yang hidup secara fisik.

6. Charlotte dari Belgia

Charlotte adalah permaisuri Kaisar Maximilian I [Meksiko]. Mereka tinggal bersama di Meksiko. Ketika Charlotte harus kembali ke Eropa untuk berbicara dengan Paus, kegilaannya mulai tampak. Pertama, dalam sebuah surat yang dikirimkan kepada suaminya yang berada di medan perang, ia menggambarkan Napoleon III [Perancis] sebagai orang yang kerasukan setan. Lalu, selama kunjungan dari Vatikan, suatu pagi ia menghambur ke kediaman Paus dan berteriak bahwa stafnya mencoba meracuni dirinya. Setelah itu ia memasukkan jarinya ke dalam secangkir susu coklat dan menjilatnya. Dan tidak cuma itu. Ia menolak tawaran tidur di kamar Vatikan dan memilih tidur di perpustakaan. Keesokan harinya ia mengunjungi sebuah panti asuhan dengan sapu tangan di wajah, membakar tangannya, dan menunjukkan ayam-ayam di kamarnya yang terikat pada meja.

7. Joanna dari Kastilia

Joanna atau lebih dikenal sebagai Juana la Loca (Joanna yang Gila) adalah ratu yang menggantikan tahta almarhum suaminya, Philipe. Dia sangat mencintai suaminya. Saat suaminya meninggal, kesehatan mentalnya menurun. Dia selalu membuka peti mati suaminya. Merangkul dan menciuminya. Ketika ia harus pindah dari istana Burgos karena epidemi, dia membawa serta peti mati suaminya.

8. Robert III dari Skotlandia

Raja Robert III dari Skotlandia amat mengkhawatirkan masa depan kerajaannya karena karakter nenek moyangnya. Anaknya, David, bersemangat tinggi tapi manja. Robert memberi nama anaknya Robert Duke of Rothesay dan memberinya otoritas kerajaan, sambil berharap sikap sang anak akan berubah. Tapi tingkah sang anak justru kian menjadi. Ia meninggalkan tunangannya dan menjadikan Robert dari Fife sebagai musuh. Robert dari Fife kemudian berhasil membujuk Robert III untuk menangkap anaknya sendiri. David dipenjarakan di tempat pamannya, Falkland Palace. Di sana David meninggal. Robert III yang ditinggal David kemudian juga mengkhawatirkan masa depan anaknya yang lain, James. Ia akhirnya mengirimkan anak laki-laki berusia 11 tahun itu ke sebuah pulau berbatu untuk menunggu kapal yang akan membawanya ke Prancis. James selanjutnya menjadi sandera Inggris. Robert III depresi, menolak makanan dan meninggal beberapa hari kemudian.

9. Murad IV dari Turki

Murad IV terkenal karena kekejamannya. Konon, ia telah memenggal 25.000 kepala manusia selama masa pemerintahannya. Ia menerapkan larangan merokok, minum alkohol dan kopi di seluruh kekaisaran. Jika seseorang tertangkap melanggar aturan, ia akan kehilangan kepalanya. Musisinya juga dibunuh hanya karena memainkan lagu Persia. Selain suka membunuh, ia juga terkenal karena dirinya seorang homoseksual dan pembenci perempuan. Hingga akhir hidupnya ia tetap menunjukkan kebenciannya pada perempuan. Suatu hari, ketika ia bertemu dengan sekelompok gadis yang menyanyi di padang rumput, ia memerintahkan prajuritnya untuk menyeret mereka karena mereka dianggap mengganggu ketenangannya.

10. Alfonso VI dari Portugal

Dipercaya bahwa Alfonso VI cacat mental. Gaya berpakaiannya amat nyeleneh. Ia memakai 6 atau 7 mantel sekaligus, menumpukkan 3 atau 4 topi di kepalanya. Di samping itu, ia pemuja pesta liar dan menggunakan otoritas kerajaan untuk bercinta dengan para biarawati. Ia tidak ingin repot-repot pergi ke gereja, jadi ia meminta imam untuk melakukan misa di kamar tidurnya. Kemudian ia menikah, tetapi ia mengabaikan istrinya. Istri yang kemudian mencopotnya dari tahta kerajaan.

0 komentar :

Posting Komentar

Komentar anda sangat saya butuhkan agar blog ini semakin maju jadi berkomentarlah dengan baik ...

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...