Boeing baru saja menandatangani kesepakatan senilai US$89 juta dengan US Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA), agen riset pertahanan Amerika Serikat, untuk mengembangkan pesawat tak berawak yang mampu terbang di angkasa sampai lima tahun lamanya.
"SolarEagle adalah pesawat yang unik, berbadan besar dan tanpa awak. Ia dirancang khusus untuk berada tetap di ketinggian statosfer setidak-tidaknya selama lima tahun," kata juru bicara Boeing Pat O'Neil, dikutip TG Daily, Jumat 17 September 2010.
Konon, pesawat tersebut harus mampu terbang di ketinggian antara 10 kilometer hingga 50 kilometer di atas permukaan laut atau dikenal dengan lapisan stratosfer. Pasalnya, AS akan memanfaatkan pesawat unik tersebut sebagai pesawat pemantau keamanan di wilayahnya. Pada lapisan stratosfer, di samping SolarEagle akan lebih mudah mendapatkan cahaya tata surya, ia juga dapat terhindar dari gangguan cuaca.
"Ya, tugas ini memang menegangkan. Tetapi, kami yakin pesawat tak berawak rancangan kami ini bisa diandalkan. SolarEagle akan siap memenuhi tantangan tersebut sebagai alat pemantau, ia bisa berkomunikasi terus-menerus untuk kepentingan intelijen, pengawasan, dan sebagai instrumen misi pengintaian dari ketinggian di atas 60.000 kaki," kata O'Neil.
Dalam waktu dekat, Boeing SolarEagle akan didemonstrasikan. Dalam uji cobanya, pesawat bersayap lebar itu akan melayang di angkasa dalam waktu 30 hari penuh. Ini untuk membuktikan teknologi panel tata suryanya dapat bekerja baik dalam menyimpan energi sebagai sel bahan bakar sehingga bisa digunakan pada malam hari.
Pada SolarEagle, Boeing juga menyematkan motor listrik yang bekerja sangat efisien beserta baling-balingnya. Tak hanya itu, ia juga dilengkapi sayap sepanjang 400 kaki yang 'ditempeli' panel tata surya untuk meningkatkan tenaga dan performa terbang yang aerodinamis.
Menariknya, SolarEagle hanyalah sebuah proyek prototipe dan tanda munculnya pesawat pengintai dengan durasi terbang sangat lama. "Karena, saat ini kami juga sedang mengembangkan pesawat SolarEagle dengan versi lebih lengkap. Namanya Phantom Ray. Ukurannya lebih besar. Sama-sama tak berawak, tetapi teknologi yang dimilikinya jauh lebih mewah. Demonstrasinya dijadwalkan sekitar awal tahun depan," ucap O'Neil.
Boeing SolarEagle sendiri diharapkan dapat melakukan penerbangan perdananya pada tahun 2014.
Sabtu, 23 April 2011
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar :
Posting Komentar
Komentar anda sangat saya butuhkan agar blog ini semakin maju jadi berkomentarlah dengan baik ...